Waktu gue bilang mau ketemu lo berdua doang, dia tiba-tiba nangis. Gue gatau harus gimana...
Beberapa hari kemarin aku bertemu beberapa teman lama. Bukan hanya sekedar untuk say hi, how's your life going? Lebih dari itu, kami berbicara banyak hal. Bahkan terlalu banyak hal yang terjadi dalam setahun terakhir kami bertemu, sulit untuk dirangkum dalam satu waktu, entah di sebuah restoran, di jalan, atau pun di motor. Kami bercerita, entah hanya untuk di dengar atau butuh komentar. Aku, mereka mendengar, entah hanya sekedar penasaran atau benar-benar peduli.
Banyak yang berubah membuat gue bertanya dalam hati, hey what was I doin' in this past year?
Ah, ya. Seorang teman lama, mengantarku pulang malam itu, a kind-hearted man as usual. Dia mulai mengambil rute lebih jauh ke rumahku, dan bercerita. Betapa bahagianya ia bersama wanita barunya. Betapa ia bingung dengan wanita lamanya. Betapa ia tidak tahu aku dulu sekali sempat mengharapkan posisi itu. Nope, I don't that desperate like what my college friends told. Dia bilang, dia tidak pernah benar-benar berpisah dengan wanita lamanya. Aku mulai sangsi, apa dia pernah benar-benar menjalin hubungan dengan wanita itu? Ah. Tapi, kenyataannya dia sudah bersama wanita lain, dan wanita itu lebih dulu pergi bersama pria lainnya. Hal yang lebih membingungkan adalah wanita itu seakan tidak mau melepas ia. Liburan kemarin gue balik ketemu dia, gue ajak dia balikan tapi dia gak mau, katanya. Then, the words i wrote above happened. Wanita itu menangis, meninggalkan tanda tanya di wajah si pria.
Memangnya mengapa jika menangis? Aku tahu, wanita itu rumit. Terkadang ia tidak ingin memiliki, namun tidak juga ingin melepaskan. Rumit kan? Aku tidak tahu, mengapa wanita itu berani menangis dihadapan si pria. Mungkin sudah memendam begitu banyak kemarahan, atau kekecewaan.. what do you think?
I dunno why, masih kepikiran aja kata-kata itu. Di luar dari perasaan aku ke dia, atau siapapun di dunia ini, hanya agak terkejut mendengar reaksi seorang pria ketika ada wanita yang menangis di depannya, karenanya.
.
.
.
.
your close friend's-who still hopes having cheezy korean love story-opinions.
Komentar
Posting Komentar