Langsung ke konten utama

My very first month in Bogor

Hello!
Gatau mulainya mesti gimana ya, yang pasti selama sebulan lebih kemarin gua sudah mulai menjadi warga baru Bogor. Dengan status yang juga baru. Mahasiswi. Mahasiswi IPB.
Awal yang cukup berat buat gua, apalagi harus tinggal sendiri jauh dari orang tua. Yang biasanya udah disiapin segala macem, sekarang harus nyiapin sendiri. Yang biasanya makan udah tinggal ambil, sekarang harus beli sendiri dan mikir gimana caranya uang gak habis cuma buat makan enak doang. Yang biasanya dikamar sendiri, harus berbagi tempat bertiga. Berbagi kamar mandi. Harus tahan berisik sampe pagi. maklum, asrama. IPB wajib asrama untuk satu tahun pertama karena masih Tingkat Persiapan Bersama.
Hari pertama gua masuk asrama, gegayaan main ke asrama Bintang di A5 yang jauh banget gitu. Alhasil gue berempat, sama Indry dan Rizka nyasar sampe malem. Ternyata kita salah ngambil jalan, malah lewat jalan pinggir IPB, alhasil kita itu muterin IPB yang sama sekali gak sempit itu. Mana pohon semua lagi, serem gilak-_- Lebih seremnya lagi... gua bakal disini selama beberapa tahun ke depan, gak bakal keitung lagi nanti berapa kali nyasar-_-
Hari pertama nyuci.... gila man, nyuci sendiri. Pake tangan... jemur....... eh, hujan. What the........
Pokoknya hari-hari pertama tuh... aduh yaaaa suliiiiiitttt......................*beneran ini*
Dan tiba saatnya, gue bener-bener kuliah. Karena gua masuk dari jalur snmptn undanga, jadi gue kuliah duluan. Atau disebut juga materikulasi. Kuliah hari pertama.... dateng satu jam sebelum masuk, berhubung belum tau dimana kelasnya. Awal-awal kuliah emang masih semangat... lama-lama dateng jadi 5 menit sebelum masuk, parahnya hampir ketiduran di kelas. Malah temen gue ada yang nyenyak banget tidurnya-_- HAHAHA apalagi saat pelajaran yang lo hadapi itu pelajaran paling "mudah"... fisika. Iya mudah, mudah untuk membuat gue hampir loncat dari gedung asrama. Walau akhirnya dapat gue selesaikan dengan nilai yang...... Alhamdulillah banget. AB. Nilai pertama. Huruf pertama. Perjuangan pertama. Air mata pertama. Semuanya masih serba pertama. Belum berakhir.. bahkan belum dimulai.

Kalo kata sodara gua yang mengutip dari iklan operator ponsel mah (dengan sedikit perubahan), "Jadi mahasiswa itu menyenangkan, tapi susah dijalanin.."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RASA by Nuril Basri (Nyoba Review)

  Aku merasa seperti seorang gadis tua. Seorang gadis berumur 29 tahun yang tidak mengerti apa pun tentang dirinya yang tidak tahu apa yang diinginkannya dalam hidup ini. Aku sebuah bola besar yang menggelinding kebingungan. * Buku ini aku dapat dari giveaway  yang penulisnya buat di twitter tahun 2019. Jujur (dan sorry) aku sebenarnya tidak pernah tahu Nuril Basri. Memang pengetahuanku akan penulis juga kurang, karena buatku membaca seringnya hanya tentang cerita dan isinya. Jadi, seharusnya sih review ini terlihat cukup jujur. Pada cover buku ini tercantum kutipan menarik dari British Council " One of five Indonesian authors to read now " yang agak meningkatkan ekspektasiku. Ditambah lagi, tercantum juga bahwa beberapa karya dari penulis ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Malaysia dan Inggris, membuatku tambah penasaran. Di tahun 2019, setelah membaca halaman-halaman awal, aku merasa kurang motivasi untuk melanjutkan. Aku merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal, tap...

Terakhir deh ini (ruwet banget isi kepala w)

Ternyata cerita kita ini sampai pada akhirnya juga ya.  Walaupun bukan akhir seperti yang kita rencanakan di awal, tapi semoga sudah sesuai dengan yang kamu inginkan.  Sesuai kata-kata pisahmu waktu itu, yang tidak memberi aku pilihan jawaban, buat aku harus mengiyakan.  Sampai hari ini aku masih bertanya-tanya, ini salah siapa ya? Semua ini bisa saja memang benar salahmu, atau salahku? Atau salah kita? Iya, salahmu. Kamu yang bilang sendiri, ingin semua ini jadi serius.  Aku bilang, kita coba dulu pacaran, kenal juga baru kan?  Kamu yang bilang sendiri, oh sudah siap, sudah yakin sekali pokoknya dengan alasan ini itu. Kamu tahu kan, aku si hobi banyak mikir ini tidak semudah itu bisa percaya.  Tapi, kamu mulai cerita tentang hidupmu yang katamu ini belum banyak yang tahu.  Kamu yang bilang sendiri, kalau aku bisa terima itu semua, kita bisa lanjutkan cerita.  Kamu tahu kan aku bisa terima? Jujur saja sejak itu aku pikir, oh mungkin kali ini bena...

Haunted

Maybe you don’t know, The feeling of rejection, The broken thoughts, The lack ability to defend yourself… will haunt you… Before the important meeting you have to attend or along with the documents you evaluate. Yes, need to take a deep breath to focus on. In the middle of your pilates class. So, you have to take a deeper breath or you’ll be black out. Between your favorite TS’s bridge songs you listen everyday. A deep breath again, cause it should cheer you up. In every steps you take from work to a place you called home. Another deep breath to keep your balance, so you don’t fall in crowd. Even after a main scene of horror movie you try to watch. Pause - a deep breath - play. In all activities you did to distract, they’re always there. They haunted you. They haunted me.