setelah asik bersenang-senang di kawali, gua mutusin gak ikut ke rumah ied karena udah sore juga ye~ gua pulang naik angkot...sebenernya gua lupa mesti naik angkot apa~ dengan nekat gua naek aja yang ijo-kuning bareng ea. dan untungnya bener (Y) nyampe dirumah dengan selamat sentosa (?) setelah ngadem di kamar nyokap sambil kotak-katik laptop, gua ke kamar mandi cuci muka...pas ngaca nah loh kantong mata gua item banget ! hayoloh kenapa dah ! muka gua madesu abis -_- badan gua anget, yaeelaaaaaah~ dan suara gua pun bertambah serak-serak seksi gitu kayak shireen sungkar -_-" barusan gua ujan-ujanan~ semoga besok gak tambah parah deh, gak puyeng, gak pilek, suara gua gak ilang~amiiin (y) soalnya besok gua harus ke sekolah jam stgh 8 buat ngerjain tugas fisika -_- abis itu meko jam 9 abis itu rapat komipa abis itu les sampe malem~great day!
Aku merasa seperti seorang gadis tua. Seorang gadis berumur 29 tahun yang tidak mengerti apa pun tentang dirinya yang tidak tahu apa yang diinginkannya dalam hidup ini. Aku sebuah bola besar yang menggelinding kebingungan. * Buku ini aku dapat dari giveaway yang penulisnya buat di twitter tahun 2019. Jujur (dan sorry) aku sebenarnya tidak pernah tahu Nuril Basri. Memang pengetahuanku akan penulis juga kurang, karena buatku membaca seringnya hanya tentang cerita dan isinya. Jadi, seharusnya sih review ini terlihat cukup jujur. Pada cover buku ini tercantum kutipan menarik dari British Council " One of five Indonesian authors to read now " yang agak meningkatkan ekspektasiku. Ditambah lagi, tercantum juga bahwa beberapa karya dari penulis ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Malaysia dan Inggris, membuatku tambah penasaran. Di tahun 2019, setelah membaca halaman-halaman awal, aku merasa kurang motivasi untuk melanjutkan. Aku merasa seperti ada sesuatu yang mengganjal, tap...
Komentar
Posting Komentar