CINTA DALAM DIAM
''bila belum siap melangkah lebih jauh bersama seseorang, cukup cintai ia dalam diam''
Karena diammu adalah satu bukti cintamu padanya..
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang dan hubungan yang tidak diridhai Allah SWT.
Kau tidak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.
Karena diammu memuliakan kesucian diri & hatimu.
Menghindarkan dirimu dari hal2 yang akan merusak izzah & iffahmu.
Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya.
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah Allah SWT pilihkan untukmu.
Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan.
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah.
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan.
Kekuatan harapan.
Hingga mungkin saja Allah SWT akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata.
Bukanlah Allah SWT tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padaNya?
Dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam.
Jika dia memang bukan milikmu, roh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat.
Biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu..
''Aku mencintaimu dalam diam, dengan isyarat yang takkan pernah tertangkap oleh indera, aku tahu memiliki rasa ini adalah sebuah kesalahan, namun.. Aku dibuat tak berdaya oleh rasa ini. DIAM.. Menjadi caraku untuk mencintaimu''
Dari Aisyah radhiyallahu anha, berkata bahwa Nabi SAW bersabda: ''Menikah adalah sunnahku, siapa yang tidak mengamalkannya, ia bukan termasuk ummatku. Menikahlah karena aku akan senang atas jumlah besar kalian di hadapan ummat2 lain. Siapa yang telah memiliki kesanggupan, menikahlah. Jika tidak, berpuasalah karena puasa bisa menjadi kendali. (HR. Ibnu Majah)
Posted by Wardah Mujahidah.
Copas from Nikaca Yang Berdebu Dua
Ambil ibrohnya^^
''bila belum siap melangkah lebih jauh bersama seseorang, cukup cintai ia dalam diam''
Karena diammu adalah satu bukti cintamu padanya..
Kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang dan hubungan yang tidak diridhai Allah SWT.
Kau tidak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.
Karena diammu memuliakan kesucian diri & hatimu.
Menghindarkan dirimu dari hal2 yang akan merusak izzah & iffahmu.
Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya.
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah Allah SWT pilihkan untukmu.
Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali??
Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan.
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah.
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan.
Kekuatan harapan.
Hingga mungkin saja Allah SWT akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata.
Bukanlah Allah SWT tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padaNya?
Dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam.
Jika dia memang bukan milikmu, roh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat.
Biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu..
''Aku mencintaimu dalam diam, dengan isyarat yang takkan pernah tertangkap oleh indera, aku tahu memiliki rasa ini adalah sebuah kesalahan, namun.. Aku dibuat tak berdaya oleh rasa ini. DIAM.. Menjadi caraku untuk mencintaimu''
Dari Aisyah radhiyallahu anha, berkata bahwa Nabi SAW bersabda: ''Menikah adalah sunnahku, siapa yang tidak mengamalkannya, ia bukan termasuk ummatku. Menikahlah karena aku akan senang atas jumlah besar kalian di hadapan ummat2 lain. Siapa yang telah memiliki kesanggupan, menikahlah. Jika tidak, berpuasalah karena puasa bisa menjadi kendali. (HR. Ibnu Majah)
Posted by Wardah Mujahidah.
Copas from Nikaca Yang Berdebu Dua
Ambil ibrohnya^^
Komentar
Posting Komentar